Di pasar global, mobil listrik yang berasal dari China lebih mendominasi soal penjualan dibandingkan dengan pabrikan asal negara lain termasuk brand benua Eropa. Salah satu alasannya karena brand asal Tiongkok tersebut menjual produknya lebih terjangkau ketimbang yang lain. Hal ini disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing, yang memungkinkan Tiongkok menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia serta dapat mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global termasuk bahan bakunya. Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Menelisik Mobil Listrik Tiongkok, Murah Tapi Berkualitas
Mobil listrik dari negara tersebut memang mempunyai harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan mobil listrik negara lain, termasuk di pasar Indonesia. Sebagai contoh, konsumen bisa mendapatkan mobil listrik “Wuling Air EV” di Indonesia dengan harga 206-299 juta rupiah.
Sementara mobil listrik DFSK Seres E1 berkisar antara 189 – 219 juta saja. Dengan harga tersebut, maka konsumen dapat menikmati mobil listrik yang bisa melaku hingga lebih dari 300 km. Nah, berikut ini ada beberapa hal yang membuat mobil listrik asal Tiongkok murah, diantaranya sebagai berikut:
-
Subsidi dari pemerintah
Pemerintah China memberikan subsidi yang besar untuk industri mobil listrik. Hal ini bertujuan untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik di China serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
-
Bahan baku yang murah
China sebagai produsen bahan baku untuk mobil listrik seperti lithium dan nikel. Sehingga membuat biaya produksi mobil listrik di negara tersebut menjadi lebih murah.
-
Memiliki rantai pasokan yang terintegrasi
Negara ini mempunyai rantai pasokan mobil listrik yang terintegrasi. Hal tersebut membuat biaya produksi mobil listrik di China menjadi lebih efisien.
-
Adanya produksi massal
Karena salah satu negara yang merupakan produsen mobil terbesar di dunia, hal ini dapat memproduksi mobil listrik dalam jumlah yang besar. Sehingga biaya produksi per unit menjadi lebih murah.
-
Menjadi tantangan bagi industri mobil listrik Indonesia
Harga mobil listrik di China yang murah tentu menjadi salah satu tantangan bagi industri mobil listrik Indonesia. Karena mobil listrik di China mempunyai harga yang lebih kompetitif dan dapat menarik minat konsumen.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, industri mobil listrik Indonesia perlu meningkatkan efisiensi produksi serta mengembangkan industri baterai lokal. Selain itu, dari segi pemerintah juga perlu memberikan insentif untuk mendorong pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
-
Kualitas mobil listrik setara dengan merek Eropa
Meskipun mempunyai harga yang murah, bukan berarti mobil listrik tersebut mempunyai kualitas yang rendah. Justru sebaliknya, mobil listrik China mempunyai kualitas yang setara dengan merek Eropa. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dan pengakuan yang diterima oleh mobil listrik China.
Sebagai contoh, BYD Han EV sebuah sedan mewah buatan China berhasil meraih gelar sebagai mobil listrik terbaik di dunia versi World Car Awards 2023. Mobil tersebut mempunyai desain yang elegan, performa tinggi, fitur canggih serta keamanan tingkat tinggi.
Selain itu, Wuling Hongguang Mini EV, sebuah mini car buatan China yang berhasil menjadi mobil terlaris di dunia pada bulan Agustus 2023. Mobil ini mempunyai desain imut, ruang kabin luas, konsumsi daya rendah dan harga yang terjangkau.
Adanya Faktor Lainnya
Akan tetapi, dari segi penyebab yang membuat mobil listrik menjadi murah bukan dari biaya produksi yang menjadi satu – satunya faktor. Bahwa pemerintah Tiongkok juga telah mensubsidi pembelian kendaraan listrik secara signifikan.
Meskipun negara – negara Amerika Serikat dan Eropa juga menawarkan keuntungan lewat pengurangan pajak, nyatanya pendekatan pemerintah China lebih berhasil dalam mengembangkan industri kendaraan listrik dengan jenis yang berbagai macam.
Misalnya, konsumen mobil listrik di Amerika hanya dapat memilih dari 51 model mobil listrik dan konsumen Eropa ditawarkan jumlah 135 model. Sementara calon pembeli mobil listrik di China dapat memilih dari 235 model.
Artinya, meskipun ada kendaraan premium yang ditawarkan, dalam hal ini tersedia juga model yang lebih murah dan terjangkau bagi para konsumen. Hal tersebut yang menjadi landasan kenapa kehadiran mobil listrik China dinilai mengancam produsen mobil Eropa.
Mobil listrik China merupakan salah satu fenomena yang menarik di dunia otomotif. Karena mobil – mobil tersebut mampu menawarkan dengan harga yang murah namun kualitas yang setara dengan merek Eropa.
Hal ini disebabkan oleh dukungan dari pemerintah serta pengendalian rantai pasokan global yang dimiliki oleh negara China. Jadi, bagaimana? Apakah tertarik mencoba mobil – mobil listrik asal China?