Baterai menjadi salah satu komponen terpenting dalam kendaraan listrik. Penting bagi setiap konsumen untuk memperhatikan baterai kendaraan listriknya setiap membeli. Sebab baterai dapat menunjukkan kapasitas, lama pengisian daya, hingga ketahanannya terhadap suhu maupun air.
Seiring dengan berjalannya waktu, otomotif-otomotif yang ada saat ini tidak hanya menonjolkan keberadaan energi baru yang lebih ramah lingkungan. Melainkan, beberapa pabrikan komponen kendaraan listrik juga menunjukkan masing-masing kehebatan komponen kendaraan listrik.
Salah satunya adalah dengan adanya beraneka macam baterai seperti IP67 dan IP68. Kira-kira, apa itu IP67 dan IP68 di baterai kendaraan listrik?
Arti IP67 dan IP68
Tanda IP67 atau IP68 akan Anda temui ketika mengecek kapasitas baterai yang ditawarkan pada sebuah otomotif. Tanda tersebut dapat ditemukan baik pada mobil listrik maupun motor listrik.
IP merupakan kepanjangan dari Ingress Protection Rating. Umumnya, angka yang biasa tercantum di belakangnya adalah 67 atau 68. Jadi, IP67 dan IP68 menjadi yang populer dalam baterai kendaraan listrik.
Angka 67 merujuk pada kekuatan baterai terhadap debu dan cairan. Jika dirinci, angka 6 menunjukkan kekuatan baterai melawan debu dan angka 7 menunjukkan kekuatan baterai melawan air.
Disamping itu, angka 7 juga menunjukkan bahwa baterai tersebut kuat melawan air dan bahkan bisa direndam. Hal ini berlaku untuk baterai dengan level 7 ke atas. Ditunjukkan melalui angka kedua dari baterai tersebut.
Salah satunya seperti baterai dengan IP68. Umumnya, baterai IP68 berada di mobil listrik keluaran terbaru. Jadi, baterai IP68 memiliki level lebih tinggi dibanding baterai IP67. Baterai yang kuat melawan air atau bisa direndam, memungkinkan kendaraan tetap bisa dikendarai dalam keadaan banjir. Namun, bukan berarti hal ini selalu aman. Sebab, kendaraan tidak hanya memiliki komponen baterai saja.
Melainkan juga terdapat komponen lain yang belum tentu mampu dan kuat menahan banjir, terutama motor listrik. Terlebih, hampir seluruh pabrikan motor listrik tidak menganjurkan motor listrik menerjang banjir karena dikhawatirkan terjadi konsleting.
Perlu diketahui juga, bahwa standar minimal baterai yang digunakan pada motor maupun mobil listrik di Indonesia adalah baterai lithium IP67. Meskipun begitu, penggunaan baterai di beberapa kendaraan listrik di Indonesia bervariasi. Selain IP67, juga ada IP68 dan IP57.
Baterai IP57
Selain baterai IP67 dan IP68, beberapa kendaraan listrik juga ada yang menggunakan baterai IP57. Spek IP57 adalah baterai yang memiliki ketahanan kuat ketika berada di rendaman air dengan kedalaman satu meter selama 30 menit. Umumnya, baterai seperti ini digunakan di beberapa mobil listrik dan motor listrik.
Sama seperti baterai dengan spek lainnya, baterai IP57 mungkin memiliki ketahanan terhadap rendaman air, tetapi pabrikan tetap tidak menganjurkan mobil menerjang banjir atau bahkan genangan air tinggi. Mengingat, terdapat komponen elektikal inverter dan motor listrik yang tidak tertutup sepenuhnya.
Apabila kendaraan terendam banjir, dikhawatirkan kedua komponen tersebut akan mengalami induksi yang membuat arus listrik positif dan negatif saling bersinggungan saat terendam banjir. Oleh karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya menghindari genangan air tinggi dan banjir ketika mengendarai kendaraan listrik.
Kendaraan Listrik yang Menggunakan Baterai IP67 dan IP68
Ada banyak sekali kendaraan yang menggunakan baterai IP67 dan IP68. Untuk bisa menggunakan spek tersebut, kendaraan harus melewati serangkaian uji sertifikasi guna menunjukkan ketahanan baterai. Dengan begitu, kendaraan listrik yang bersangkutan baru bisa dinyatakan lolos.
Beberapa mobil listrik yang menggunakan baterai IP67 adalah Gelora DFSK E, Wuling Air EV, dan Wuling Binguo EV, sedangkan mobil listrik yang menggunakan baterai IP68 adalah Neta V. Tidak hanya mobil listrik, motor listrik Gesits juga menggunakan baterai dengan spek IP67.
Cara Mengatasi Banjir Jika Terlanjur Menggunakan Kendaraan Listrik
Hujan yang mengakibatkan banjir memang seringkali tidak bisa diprediksi. Hal itu terjadi secara tiba-tiba dan bahkan terbilang wajar untuk sebagian besar orang. Namun bagaimana ketika terlanjur menggunakan kendaraan listrik dan tiba-tiba hujan turun? Bagaimana cara mengatasi dan mengamankan kendaraan listrik ketika menemui banjir secara tiba-tiba?
Bagi Anda yang terlanjur berkendara dan keadaan di luar sedang hujan atau banjir, Anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Pertama, jangan nekat mengemudikan kendaraan listrik jika sudah mengetahui kedalaman banjir. Kedua, jangan nekat mengemudikan kendaraan listrik apabila arus banjir bergerak cepat.
Ketiga, segera tinggalkan kendaraan listrik apabila mogok di tengah banjir dan cari tempat yang lebih tinggi serta aman. Keempat, hindari jalanan yang terendam banjir.
Sebab, hal ini bisa melumpuhkan mobil apabila di dalam banjir ada batu, puing-puing, dan jenis batuan lainnya yang bisa membahayakan komponen mobil.