Jangan Pakai Baterai Motor Listrik Sampai 0%!

Memiliki motor listrik memang tidak perlu pusing untuk isi BBM, tetapi bukan berarti baterai yang ada bisa dihabiskan semuanya. Apakah Anda pernah pakai motor listrik sampai baterai habis? Lebih baik jangan terjadi.Karena, pakai motor listrik sampai kehabisan baterai menimbulkan dampak buruk bagi baterai motor listrik itu.

Informasi Bagi Para Pemiliknya

Baterai Motor Listrik_2b
Baterai Motor Listrik. (Sumber: Disway)

Pada umumnya, produsen motor listrik menganjurkan konsumen untuk charging atas cas baterai motor listrik sebelum digunakan. Pihak produsen motor listrik juga mewanti-wanti para konsumennya agar jangan sampai tenaga baterai motor listrik habis atau sampai 0%, hal tersebut dapat membuat motor listrik mati total.

Rupanya, ada alasan teknis yang mendasari mengenai kebiasaan menggunakan motor listrik sampai baterainya habis, dan hasilnya wajib dihindari. Untuk sebagian besar motor listrik atau sepeda motor listrik, umumnya tidak dianjurkan untuk menggunakan baterai sampai benar-benar habis atau mencapai 0%.

Ini berlaku untuk sebagian besar jenis baterai, termasuk baterai lithium-ion yang umum digunakan pada kendaraan listrik.Baterai lithium-ion memiliki umur pakai yang lebih baik jika mereka dijaga di dalam rentang kapasitas tertentu.

Meninggalkan baterai motor listrik dalam keadaan benar-benar habis dapat merusak baterai dan mempercepat penurunan kapasitasnya seiring waktu. Pada umumnya, disarankan untuk menjaga level baterai sekitar 20-80% untuk memperpanjang umur pakai baterai.

Menggunakan baterai listrik hingga 0% atau hampir habis dapat memiliki beberapa dampak negatif terhadap kesehatan dan umur pakai baterai. Beberapa dampak tersebut melibatkan karakteristik kimiawi dari jenis baterai tertentu, dan ini umumnya berlaku untuk baterai lithium-ion yang banyak digunakan dalam kendaraan listrik. Berikut adalah beberapa dampak potensial.

  • Pengurangan Umur Pakai Baterai

Penggunaan baterai hingga 0% secara teratur dapat mempercepat penurunan umur pakai baterai. Baterai lithium-ion, yang umumnya digunakan pada kendaraan listrik, memiliki siklus pengisian dan pengosongan terbatas. Mengosongkan baterai hingga 0% secara rutin dapat menyebabkan penurunan kapasitas dan performa lebih cepat dari yang diharapkan.

  • Cyclability atau Siklisitas Menurun

Baterai lithium-ion memiliki siklisitas terbatas, yang berarti mereka dapat menahan sejumlah siklus pengisian dan pengosongan sebelum kapasitasnya mulai menurun secara signifikan. Menggunakan baterai hingga 0% atau mendekati 0% dapat meningkatkan jumlah siklus dan mempercepat penurunan kapasitas baterai.

  • Voltage Drop

Baterai yang digunakan hingga 0% atau sangat dekat dengan 0% dapat mengalami penurunan tegangan yang signifikan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja perangkat yang menggunakan baterai dan bahkan menyebabkan pemadaman jika tegangan turun terlalu rendah.

  • Deep Discharge Effect

Pada beberapa jenis baterai, terutama baterai nickel-cadmium (NiCd), deep discharge (pengosongan mendalam) dapat menyebabkan efek memori yang dapat mengurangi kapasitas baterai pada pengisian berikutnya.

  • Overdischarging Risks

Beberapa baterai lithium-ion memiliki perlindungan terhadap overdischarging yang melibatkan tegangan yang terlalu rendah. Namun, jika batas ini diabaikan secara terus-menerus, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada baterai.

  • Risiko Pemadaman Mendadak

Jika baterai benar-benar habis, kendaraan listrik dapat mati mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini dapat menjadi masalah terutama jika Anda sedang berkendara di jalan raya atau dalam situasi penting lainnya.

  • Risiko Kehilangan Data Baterai

Beberapa kendaraan listrik menyimpan data dan pengaturan baterai yang dapat hilang jika baterai benar-benar habis. Ini mungkin memerlukan pengaturan ulang atau konfigurasi ulang.

  • Kerusakan Sistem Elektronik

Komponen elektronik pada kendaraan listrik, seperti sistem kontrol motor dan sistem manajemen baterai, dapat mengalami kerusakan akibat penggunaan baterai hingga 0%. Keadaan ini dapat memicu masalah seperti pemadaman yang tidak terduga, malfungsi perangkat, atau kerusakan komponen internal lainnya.

  • Pemulihan Performa yang Lambat

Setelah baterai benar-benar habis, kendaraan listrik mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk memulihkan performa optimalnya. Ini dapat memengaruhi akselerasi dan kinerja keseluruhan kendaraan.

  • Pengaruh Suhu

Penggunaan baterai hingga 0%, terutama dalam kondisi suhu ekstrem, dapat meningkatkan stres pada sel baterai dan mempercepat degradasi baterai.

Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk menjaga level baterai motor listrik Anda dalam rentang yang lebih aman, seperti antara 20-80%. Ini dapat membantu memperpanjang umur pakai baterai dan memastikan performa yang optimal. Sebagai pemilik motor listrik, lebih baik simpan motor dalam kondisi baterai penuh.

Setelah pakai, langsung saja cas lagi, untuk menjaga kualitas dari baterai. Selain itu Anda juga perlu memeriksa panduan pengguna atau petunjuk dari produsen kendaraan listrik Anda untuk rekomendasi penggunaan dan perawatan baterai yang tepat.

Must Read

Related Articles