Sampai sekarang masih jadi perdebatan mengenai nozzle di spbu, beberapa orang mengaku harus menggunakan speed 1. Ada ;lagi yang mengatakan kalau beli hars ganjil dan lain sebagainya agar pada saat pengisian takarannya sesuai.
Jadi kalau isi Rp10 ribu, bensin yang masuk ke dalam tangki ya angkanya segitu bukan menjadi Rp7 ribu atau di atasnya sedikit. Sekarang pertanyaannya apakah ada pengaruhnya antara kecepatan dengan jumlah bahan bakar yang masuk.
Hubungan Kecepatan Nozzle Dengan takaran yang Pas
Pada dasarnya Pertamina sudah memberikan label pasti pas pada setiap SPBU. Hanya saja isu mengenai pengusaha nakal dengan mempermainkan nozzle sudah marak berkembang sehingga, pengemudi terkadang ikut alurnya , termasuk saat melakukan pengisian.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita memahami terlebih dahulu apa itu nozzle. Alat yang digunakan ini untuk menginjeksi atau menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU, dilengkapi dengan setelan kecepatan, mulai dari pelan (1) hingga kencang (3).
Beberapa waktu lalu, sebuah video viral menunjukkan seorang wanita yang meminta petugas SPBU untuk tidak menekan nozzle saat mengisi BBM ke kendaraannya. Menyikapi hal tersebut, Putut Andrianto, Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa kecepatan nozzle tidak mempengaruhi takaran BBM yang keluar.
Jadi mau nomor satu atau tiga sendiri tidak ada pengaruhnya sama sekali. Kecepatan seperti ini hanya untuk mengatur laju pengisian, karena satu lambat makan mengisinya akan jauh lebih lama, terutama untuk mobil.
Misalnya saja, ada seorang pelanggan membeli bensin full sekitar 60 liter. Angka tersebut tergolong sangat banyak, kalau hanya menggunakan kecepatan satu pasti sangat lama. karena per liternya membutuhkan waktu sekitar 1 menit kalau di kali 60 maka setidaknya 60 menit.
Menunggu 60 menit cukup lama sekali bukan, maka dari itu ada tambahan kecepatan agar durasinya bisa terpotong sehingga natrian tidak terlalu panjang. Kondisinya akan terasa kalau sepeda motor, biasanya paling banyak antri terutama jam pulang kantor.
Putut menegaskan bahwa kecepatan nozzle, baik speed 1, 2, maupun 3, tidak memengaruhi flowmeter atau alat ukur, sehingga akurasi volume BBM yang keluar tetap sama. Dengan demikian, pemilihan kecepatan nozzle oleh petugas SPBU bukanlah bentuk kecurangan takaran BBM, melainkan penyesuaian terhadap volume yang dibeli konsumen, baik itu full tank atau berdasarkan liter dan rupiah.
Waktu Pengisian Terbaik Adalah
Lebih penting lagi, daripada memikirkan kecepatan nozzle, pengguna kendaraan sebaiknya memperhatikan waktu yang tepat untuk mengisi BBM. Sebagaimana diketahui, BBM memiliki sifat mudah menguap, terutama pada kondisi cuaca panas.
Mengisi bahan bakar di siang hari pada suhu tinggi dapat mengakibatkan penguapan yang dapat membuat volume BBM yang masuk ke dalam tangki kendaraan berkurang dibandingkan dengan yang tertera di dispenser BBM.
Sebagai saran, disarankan untuk mengisi BBM pada waktu yang paling efisien, yaitu pada dini hari. Meskipun ada pernyataan yang membantah bahwa kepadatannya tetap sama, baik pada malam atau siang hari, namun mengisi pada dini hari dapat mengurangi risiko penguapan yang tinggi.
Selain itu, antrean kendaraan di SPBU pada malam hari cenderung lebih sedikit, mengurangi potensi intrusi debu ke dalam tangki. Namun, yang paling esensial adalah memastikan bahwa pengisian BBM dilakukan saat kendaraan sudah membutuhkannya, bukan saat posisi tangki kendaraan mencapai kondisi kosong (Empty).
Dengan demikian, pemilik kendaraan dapat memastikan efisiensi penggunaan BBM dan menjaga kinerja mesin kendaraan dengan baik. Maka dari itu, jangan terlalu mempermasalahkan berapa kecepatan yang dipakai petugas.
Terjawab sudah pertanyaan pelanggan selama ini, apakah ada pengaruhnya antara speed nozzle dengan jumlah takaran bensin yang masuk. Semua itu mitos, paling penting adalah kapan kalian mengsinya agar tidak cepat menguap.