Penyebab dan Cara Mencegah Motor Listrik Agar Tidak Terbakar

Saat ini popularitas motor listrik yang meningkat dapat diiringi dengan banyaknya kasus kebakaran yang menimpa kendaraan listrik tersebut. Apakah motor listrik bisa terbakar? Ya, kendaraan bertenaga listrik dapat mengalami kebakaran. Kasus kebakaran kendaraan listrik juga sudah banyak terjadi di berbagai negara, termasuk salah satunya di Indonesia. Namun, apakah penyebab kebakaran dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk simak!

Penyebab Motor Listrik Terbakar

Perawatan Motor Listrik_2b
Perawatan Motor Listrik. (Sumber: Kompas Otomotif)

Penyebab motor listrik terbakar adalah salah satu terjadinya reaksi pelarian termal (thermal runaway) pada baterai Li-ion. Pelarian ini karena adanya penyalahgunaan baterai yang menyebabkan pelepasan gas beracun dan memicu terjadinya kebakaran.

Thermal runaway yang terjadi pada satu sel baterai dapat menyebar dengan cepat. Maka menyebabkan aliran pelarian termal pada sel baterai yang berdekatan. Kondisi seperti ini bisa berujung pada kebakaran sebagai pelepasan panas yang tinggi.

Apabila melihat baterai lithium ion pada motor listrik menahan panas dan tekanan yang tinggi, maka dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran atau ledakan. Kebakaran baterai lithium – ion pada motor listrik bisa terjadi karena beberapa alasan berikut :

  1. Mengalami cacat manufaktur
  2. Adanya cacat desain
  3. Penggunaan yang tidak benar, contohnya meletakkan baterai di dekat sumber panas atau meninggalkannya di bawah sinar matahari yang terik dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menyebabkan baterai menjadi terlalu panas.
  4. Menembus baterai dengan cara yang menyebabkan korsleting listrik.
  5. Menggunakan alat pengisi daya yang tidak ditujukan untuk perangkat.

Tanda – Tanda Baterai Motor Listrik Bermasalah yang Harus Diwaspadai

Nah, untuk menghindari resiko motor dan mobil listrik yang terbakar, pengguna harus mengenali beberapa tanda baterai motor listrik yang bermasalah.

Tujuannya agar dapat mengambil tindakan yang tepat apabila menemukan tanda – tanda tersebut. Berikut ini adalah tanda terjadinya masalah pada baterai kendaraan listrik terbakar, sebagai berikut:

  • Mengeluarkan bau yang tidak seperti biasanya.
  • Terjadinya perubahan warna pada baterai.
  • Mengeluarkan panas yang berlebih saat dicas.
  • Mengalami perubahan bentuk.
  • Mengeluarkan asap saat digunakan maupun tidak digunakan.
  • Adanya kebocoran dan tidak dapat mengisi daya.

Cara Mencegah Kebakaran Motor Listrik

Perawatan Motor Listrik_3c
Perawatan Motor Listrik. (Sumber: Otomotif Tempo)

Secara umum, insiden kendaraan listrik terbakar disebabkan karena kelalaian pemilik atau penggunanya. Contohnya, membiarkan baterai motor listrik discharge seharian penuh sehingga menjadi panas dan meledak.

Berikut ini ada beberapa tips agar lebih aman selama menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, skuter listrik bahkan sepeda listrik. Tips mencegah kebakaran sebagai berikut:

  1. Membeli produk yang bersertifikat

Sebelum membeli kendaraan listrik, pastikan produk tersebut sudah memenuhi sertifikasi UL 2849. Apabila sudah bersertifikat UL, artinya produk tersebut telah diuji kualitasnya terhadap potensi kebakaran dengan standar yang memuaskan.

  1. Mengikuti petunjuk pemakaian

Saat membeli alat elektronik jenis apapun, biasanya akan mendapatkan buku petunjuk pemakaian/ penggunaan. Nah, agar lebih aman pengguna harus mengikuti petunjuk pemakaian, pengisian daya serta penyimpanan motor listrik yang diberikan oleh produsen.

  1. Jangan mengisi daya semalaman

Kasus yang sering terjadi adalah baterai motor listrik terbakar karena discharge terus menerus. Sebaiknya, jangan tinggalkan kendaraan listrik tanpa pengawasan pada saat diisi ulang. Maka, ikutilah petunjuk pengisian baterai agar lebih aman.

  1. Jangan menggunakan baterai merk lain

Penggunaan pengisi daya motor listrik yang tidak kompatibel dapat menyebabkan baterai kendaraan listrik terbakar karena terlalu panas. Oleh sebab itu, gunakan adaptor daya serta kabel yang sudah ditentukan oleh produsen untuk mengisi daya kendaraan elektronik pengguna.

  1. Simpan baterai di suhu ruang

Baterai kendaraan listrik akan aman digunakan apabila disimpan pada suhu ruang. Hindari mengisi daya pada suhu di bawah 0°C (32°F) dan di atas 40°C (105°F). Jangan simpan baterai di bawah sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan suhu menjadi terlalu panas.

  1. Lakukan service ke teknisi professional

Apabila perangkat kendaraan listrik mengalami kerusakan, disarankan sebaiknya segera diperbaiki untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi, pastikan pengguna melakukan service di tempat yang profesional serta mumpuni di bidang tersebut.

  1. Jauhkan dari benda – benda yang mudah terbakar

Saat menyimpan kendaraan listrik, sebaiknya jauhkan dari bahan – bahan yang mudah terbakar dan apapun yang menimbulkan panas. Hal tersebut dapat meningkatkan suhu baterai yang memicu terbentuknya segitiga api yang menyebabkan kebakaran kendaraan listrik.

  1. Jangan membuang baterai ke tempat sampah

Melakukan daur ulang merupakan salah satu cara yang terbaik untuk mengatasi baterai lithium yang sudah rusak. Pengguna dapat mengantarkan baterai li-ion ke lokasi daur ulang baterai atau menghubungi departemen limbah setempat untuk petunjuk pembuangan yang tepat.

Nah, apabila menemukan tanda – tanda tersebut, maka disarankan untuk menjauhkan kendaraan listrik dari hal – hal yang dapat menyebabkan kebakaran. Apabila memungkinkan, segera menghubungi dinas pemadam kebakaran setempat untuk mengatasinya. Tidak hanya itu, jika terjadi kebakaran jangan mencoba untuk mengatasinya sendiri, ya!

Hal ini karena kebakaran baterai lithium-ion sangat berbahaya. Casing baterai dapat meledak, sehingga beresiko terkena serpihan yang berterbangan. Itulah penjelasan tentang penyebab dan cara mencegah kendaraan listrik yang terbakar.

Pastikan pengguna memahami tips – tips yang sudah dijelaskan diatas agar tetap aman dan nyaman saat berkendara menggunakan kendaraan listrik.

Must Read

Related Articles