Beberapa Alasan Mengapa Mobil Listrik di Indonesia Masih Mahal

Mendengar kata “mobil listrik” seringkali membuat kita berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membelinya.

Meski diklaim lebih hemat bahan bakar, harga mobil listrik masih menjadi hambatan bagi banyak orang.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat mobil berdaya listrik ini memiliki harga yang tinggi?

Ternyata, harga yang mahal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang patut diperhatikan. Selain kelangkaannya, mobil listrik juga dikenal memiliki kualitas yang unggul.

Agar lebih jelas, mari kita simak beberapa alasan di balik mahalnya harga mobil listrik.

Alasan Mengapa Mobil Listrik di Indonesia Masih Mahal

Mobil Listrik_2b
Mobil Listrik. (Sumber: Mobil123)

1. Kelangkaan dan Kualitas Unggul

Mobil listrik masih menjadi barang langka di Indonesia. Jumlahnya yang terbatas, dikombinasikan dengan kualitas yang bagus, membuat harga mobil listrik terdongkrak.

Namun, pemerintah terus mendorong penggunaan mobil listrik sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dikutip dari suatu website, Ida Nuryatin Finahari, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebutkan bahwa mahalnya mobil listrik membuatnya hanya dapat diakses oleh kalangan menengah ke atas.

Faktor ketersediaan baterai yang masih diimpor menjadi salah satu penyebab utama harga tinggi ini.

2. Harapan Pada Industri Baterai Lokal

Untuk mereduksi harga mobil listrik di masa mendatang, pemerintah berharap agar industri baterai dapat berkembang di dalam negeri. Dengan demikian, harga kendaraan listrik bisa ditekan, membuka akses lebih luas untuk masyarakat.

3. Evaluasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Standar Baterai

Selain berfokus pada harga mobil, pemerintah juga melakukan evaluasi terkait ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan standar baterai yang digunakan di kendaraan listrik.

Penyediaan fasilitas pengisian yang memadai dan standar baterai yang sesuai diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri mobil listrik.

4. Harapan pada Industri Baterai Lokal

Pemerintah mengharapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta dapat berperan aktif dalam mengembangkan industri baterai di dalam negeri.

Dengan adanya ekosistem industri baterai lokal, diharapkan harga kendaraan listrik dapat mengalami penurunan.

5. Kesiapan Stasiun Penukaran Baterai

Pemerintah juga menargetkan peningkatan jumlah stasiun penukaran baterai untuk mendukung perkembangan mobil listrik. Dengan produksi baterai lokal, diharapkan harga baterai dan, pada akhirnya, harga mobil listrik dapat ditekan.

6. Faktor Infrastruktur dan Standardisasi

Evaluasi juga dilakukan terkait standar baterai, termasuk konsep swap baterai yang memungkinkan penggantian baterai seperti pengisian tabung gas LPG.

Pemerintah berupaya mencari ukuran dimensi baterai yang dapat diproduksi di Indonesia agar dapat bersaing secara kompetitif.

Menyoroti Harga Bahan Bakar dan Kendaraan Listrik di Indonesia

Mobil Listrik_3c
Mobil Listrik. (Sumber: Otomotif)

Harga bahan bakar yang cenderung terus naik akibat inflasi memotivasi produsen mobil untuk menciptakan alternatif hemat bahan bakar, seperti mobil listrik. Namun, harganya yang tinggi menjadi tantangan tersendiri.

Berikut beberapa alasan mengapa harga mobil listrik dapat mencapai kisaran harga yang mahal:

1. Persaingan yang Terbatas

Dalam pasar yang masih terbatas, persaingan antarprodusen mobil listrik masih sedikit. Hal ini membuat harga mobil listrik tetap tinggi di Indonesia, sementara di luar negeri, terutama di China dan Eropa, permintaan yang tinggi telah menciptakan persaingan yang sehat.

2. Biaya Pengembangan yang Tinggi

Pengembangan teknologi mobil listrik bukanlah tugas yang mudah. Biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi, terutama bagi produsen yang sepenuhnya fokus pada mobil listrik, seperti Tesla, memengaruhi harga jual produk.

3. Produksi yang Terbatas

Produksi mobil listrik masih terbatas, terutama di Indonesia. Tingginya permintaan sementara produksi yang masih terbatas dapat meningkatkan harga mobil listrik sesuai dengan prinsip ekonomi dasar.

4. Mahalnya Baterai Mobil Listrik

Baterai menjadi komponen utama dalam mobil listrik, dan biaya pembuatannya mencakup sekitar 70% – 75% dari total biaya produksi. Sebagai hasilnya, harga baterai yang mahal memengaruhi langsung harga jual mobil listrik.

5. Biaya Asuransi yang Lebih Tinggi

Asuransi mobil listrik cenderung lebih mahal karena harga baterai yang tinggi. Komponen unik dalam mobil listrik juga dapat menyebabkan biaya perbaikan yang lebih tinggi, yang tercermin dalam harga asuransi yang lebih tinggi.

Itulah beberapa alasan di balik mahalnya harga mobil listrik. Di Indonesia, mobil listrik masih dianggap sebagai barang mewah karena jumlah pemiliknya yang terbatas dan harganya yang tinggi. Hal ini berdampak pada pajak yang lebih.

Must Read

Related Articles