Cara Tepat Mengisi Daya Baterai Mobil Listrik untuk Hindari Kerusakan Cepat

Mobil listrik semakin populer di Indonesia, dan semakin mendapat perhatian. Namun, masih banyak pengguna yang belum sepenuhnya menyadari bahwa proses pengisian daya baterai mobil listrik memiliki peran penting dalam mempertahankan kesehatan baterai.

Alat penyimpanan energi ini merupakan komponen kunci dalam mobil listrik. Maka dari itu sangat penting diperhatikan bagaimana cara mengisinya dengan baik, agar tidak mengalami kerusakan sehingga ke depan bisa awet.

Pengecasan yang Tepat Kunci Kesehatan Baterai

Sumber Gambar: gridoto.com

Metode pengisian daya untuk mobil listrik umumnya terdiri dari dua cara, yaitu AC homecharging dan DC fastcharging. Penggunaan DC fastcharging, seperti yang dilakukan oleh beberapa mobil listrik seperti NETA V, dapat memberikan status baterai dari 30% menjadi 80% dalam waktu singkat, sekitar 30 menit.

Namun, perlu diperhatikan bahwa ada aturan penting yang harus diikuti untuk menjaga kesehatan baterai. Menurut Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales NETA Auto Indonesia, pengisian daya sebaiknya dilakukan dalam rentang 20% ​​- 80% atau 30 – 80%.

Pengecasan di bawah 20% dapat merusak ketahanan baterai karena proses pengisian yang lebih lama meningkatkan suhu baterai. Suhu yang terus-menerus panas dapat menyebabkan penurunan usia baterai. Sebaliknya, pengisian di atas 20% mempertahankan suhu baterai yang lebih stabil.

Pentingnya Pengecekan Selama Proses Pengisian

Sumber Gambar: kompsotomotif.com

Selain jarak pengisian yang disarankan, Januar juga menyoroti pentingnya pengecekan selama proses pengisian. Beberapa pemilik mobil listrik mungkin ingin memeriksa kembali apakah mobil berhasil terisi daya atau tidak setelah mencolokkan port pengisian.

Kondisi sinyal handphone juga dapat mempengaruhi proses pengisian; sinyal yang kurang baik dapat menyebabkan kegagalan pengisian. Kita kadang suka tidak memeriksa lagi apakah mobil berhasil ngecas atau belum setelah mencolokkan port pengisian dan melihat statusnya melalui aplikasi.

Jadi sebisa mungkin dari pengguna memiliki jaringan handphone yang bagus. Pada saat proses pengisian, banyak yang gagal karena sinyal yang kurang baik,” ungkap Januar.

Risiko Kesalahan Pada Pengisian Pelabuhan

Sumber Gambar: tribunnews.com

Sebuah risiko tambahan yang dijelaskan oleh Januar terkait dengan posisi pelabuhan pengisian. Port yang terpasang dengan benar tetapi tidak mampu mendistribusikan daya listrik dengan baik dapat menyebabkan masalah.

Terkadang konsumen tidak memeriksa lagi padahal mobilnya tidak ngecas. Kalau gak ngecas karena sinyal efeknya bisa merusak elektromagnet pada port yang menyebabkan charger lock. Elektromagnet ini akan mengunci port karena terdapat sisa listrik yang tertahan. Kalau ngelock port tidak bisa dicabut.

Untuk mengantisipasi masalah ini, penting untuk memastikan bahwa soket pengisian daya terpasang dengan benar. Meski begitu, di portnya sendiri terdapat kunci yang bisa dilepas secara manual untuk mengatasi masalah ini.

Tapi di port ada pengunci yang bisa dilepas secara manual, di layar head unit juga ada pemutus, lock-unlock. Untuk kejadian seperti ini bukan hanya di salah satu kendaraan saja tapi di beberapa mobil listrik lain, dan itu sama kejadian di elektronik locknya, karena tadi ada sisa listrik tidak putus sehingga menyebabkan colokan nyangkut.

Pengecasan baterai mobil listrik bukan hanya tugas pembuat mobil atau penyedia layanan pengisian daya. Pengguna memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan baterai mobil listrik.

Dengan mengikuti petunjuk pengisian yang benar, memastikan kondisinya baik, dan melakukan pengecekan selama proses pengisian, pengguna dapat mencegah kerusakan baterai dengan cepat dan memastikan kinerja mobil listrik tetap optimal. Jaga baterai mobil listrik Anda dengan baik, dan nikmati mobilitas yang ramah lingkungan tanpa khawatir akan kerusakan yang tidak perlu.

Must Read

Related Articles