Wuling Air EV, Ketahui Tantangan Teknis dan Pertimbangan Sebelum Membeli

Wuling Air EV, sebagai salah satu mobil listrik yang memasuki pasar Indonesia dengan antusiasme tinggi, tidak luput dari perhatian terhadap potensi permasalahan teknis yang mungkin timbul. Sebagai konsumen yang cerdas, penting untuk memahami beberapa permasalahan teknis yang telah diungkapkan oleh pemilik Wuling Air EV agar dapat membuat keputusan pembelian yang informasional dan bijaksana.

Di 2022 silam, adanya beberapa keraguan dari masyarakat terkait performa teknis Wuling Air EV. Di tahun itu, tiga kasus kerusakan dari pemilik Air EV menjadi viral di media sosial, menarik perhatian Wuling Motors.

Setelah penyelidikan, ternyata kerusakan bukan berasal dari bagian vital seperti baterai, melainkan pada alternator dan on board unit charger di kabin. Satu kasus lainnya terkait masalah kelistrikan saat pengisian daya di rumah.

Selain itu, ada juga tambahan laporan dari pemilik Wuling Air EV yang membagikan pengalaman keluhannya melalui kanal YouTube Dityo Enggar. Pemilik tersebut menyoroti masalah serius yang dihadapi oleh rekannya, seorang pemilik Wuling Air EV lainnya, yang mengalami kesulitan dalam pengisian daya atau charger yang gagal.

Masalah ini dapat menjadi perhatian serius karena menyangkut fungsi dasar dari sebuah mobil listrik, yaitu kemampuan untuk diisi daya dengan lancar.

Dari informasi ini, mari kita bahas lebih lanjut permasalahan teknis dan bahan pertimbangan untuk calon pemilik Wuling Air EV di Indonesia.

  1. Tidak Adanya Fitur Fast Charging

Wuling Air EV_3c
Wuling Air EV. (Sumber: Detik Oto)

Salah satu kekurangan yang mencolok pada Wuling Air EV adalah ketiadaan fitur fast charging.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dengan cepat, yang menjadi keunggulan utama mobil listrik. Sayangnya, Wuling Air EV hanya dapat diisi menggunakan kelistrikan AC, dan tidak mendukung fast charging.

Pentingnya fitur fast charging terlihat dari perbandingan waktu pengisian. Sebagai contoh, pengisian penuh baterai Wuling Air EV Long Range memerlukan waktu 11 jam dengan daya 2.200 watt.

Sementara itu, mobil listrik lain seperti Hyundai Ioniq 5 hanya butuh 17 menit untuk mengisi baterai dari 20 persen hingga 80 persen.

2. Kendala pada Bagian Alternator dan On Board Charging (OBC)

Sumber Gambar: otomotif.kompas.com

Beberapa pemilik melaporkan masalah pada bagian alternator dan On Board Charging (OBC) yang dapat mempengaruhi kinerja mobil. Meskipun bukan masalah baterai, komponen pendukung seperti alternator dan OBC memiliki peran krusial dalam menjaga kelistrikan dan pengisian daya mobil listrik.

Pemahaman terhadap fungsi dan perawatan komponen ini dapat membantu dalam mendeteksi dini potensi permasalahan.

3. Ukuran Ban dan Velg yang Spesifik

Sumber Gambar: goodnavmk.live

Kendala lainnya terletak pada ukuran ban dan velg Wuling Air EV. Penggunaan ban berukuran 12 inci dengan pelek khusus membuatnya sulit untuk menemukan penggantinya di pasaran. Tidak hanya itu, penggantian roda yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan dapat mengakibatkan kehilangan garansi.

Dalam penjelasannya, pihak Wuling Motors menegaskan bahwa penggantian pelek dapat berdampak pada jarak tempuh, kenyamanan, dan performa suspensi. Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk tetap menggunakan roda asli yang telah dirancang secara khusus untuk mobil Wuling Air EV.

4. Keterbatasan Daya Listrik untuk Pengisian di Rumah

Sumber Gambar: wuling.id

Keterbatasan daya listrik juga menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang ingin mengisi daya Wuling Air EV di rumah.

Listrik minimal yang diperlukan untuk pengisian adalah 2.200 watt, namun, jika ada peralatan lain yang aktif di rumah, pengisian mungkin tidak berjalan optimal. Oleh karena itu, Wuling Motors menyarankan pengguna untuk mengisi daya dengan daya minimal 4.400 watt di rumah.

5. Harga yang Relatif Tinggi

Wuling Air EV_3c
Wuling Air EV. (Sumber: Grid Oto)

Meskipun dianggap lebih terjangkau dibandingkan mobil listrik lain di pasaran Indonesia, harga Wuling Air EV masih tergolong tinggi. Rentang harga berkisar antara Rp 250 juta hingga Rp 300 juta, tergantung pada trim yang dipilih.

Harga tersebut bisa menjadi pertimbangan serius bagi calon pembeli, terutama jika ada opsi mobil listrik lain dengan fitur lebih lengkap dalam kisaran harga yang serupa.

Penting untuk menyadari bahwa setiap mobil memiliki kelebihan dan kekurangan. Wuling Air EV mungkin cocok untuk mereka yang mencari mobil listrik dengan ukuran mini dan jangkauan perjalanan yang memadai, asalkan pengguna memahami keterbatasan teknis yang dimilikinya.

Must Read

Related Articles